Sarasehan bersama Pimpinan Redaksi Media Jawa Timur

(Departemen Humas dan Media)

Kamis 03 Juni 2021 di Ruang Rapat Dewan Kesenian Jawa Timur 

Departemen Humas dan Media Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) sampaikan peran penting media sebagai ujung tombak penyebaran nilai budaya pada masyarakat luas.

Dalam suatu acara sosialisasi yang digagas oleh Departemen Humas dan Media ini, dikumpulkan beberapa kawan-kawan media untuk membahas hal tersebut pada 3 Juni 2021 lalu.

Menurut Achmad Muzakky selaku salah satu pihak dalam departemen ini peran media dalam masyarakat itu tidak bisa dipungkiri cukup vital karena berbagai informasi yang disampaikan oleh media juga memungkinkan terjadinya tanggapan dari masyarakat.

“Media mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkinkan terjadinya tanggapan dan umpan balik,” ujar zakky dalam sosialisasi bersama kawan-kawan media tersebut (3/6).

Tak hanya memungkinkan terjadinya umpan balik dari masyarakat sehingga kita bisa lebih mengetahui apa yang mereka inginkan, namun yang lebih penting peran media sebagai penyebar informasi di jaman sekarang merupakan hal yang krusial.

“Media massa merupakan salah satu bentuk sarana komunikasi yang paling efektif dewasa ini dalam mensosialisasikan berbagai informasi ke masyarakat. Media massa menjadi salah satu ujung tombak bagi percepatan penyebaran informasi bagi masyarakat,” imbuh muzakky.

Oleh karenanya Dewan Kesenian Jawa Timur sebagai salah satu lembaga publik memiliki semacam tanggung jawab untuk menyebarluaskan informasi terkait kesenian di Jawa Timur.

Selama ini pihak Dewan Kesenian Jawa Timur menilai bahwa upaya publikasi yang mereka lakukan kepada masyarakat luas tidak dapat benar-benar menjangkau mereka dan selama ini hanya sekedar diketahui oleh pihak internal atau pelaku kesenian saja.

“…hanya tersebar di kalangan Internal Dewan Kesenian Jawa Timur, Dewan Kesenian Kabupaten/Kota di Jawa Timur, serta Komunitas atau Kelompok Seniman/Budayawan/pemerhati seni saja,” Muzakky.

Dewan Kesenian Jawa Timur sendiri memiliki harapan besar kepada kawan-kawan media sebagai sumbangsih kepada masyarakat luas dan membantu mengenalkan keberagaman kesenian di Jawa Timur sendiri khususnya.

Dirasa penting bagi masyarakat luas untuk juga turut menyemarakkan kelestarian seluruh kesenian di Jawa Timur agar tidak mudah untuuk tergerus arus globalisasi dan malah nantinya akan punah.

Tentu hal tersebut tidak diinginkan oleh seluruh pihak, utamanya oleh Dewan Kesenian Jawa Timur. Maka dari itu ketika sumber informasi bisa diakses oleh masyarakat melalui media akan lebih mempermudah pelestarian kesenian pula.

Muzakky juga sempat menyatakan bahwa masyarakat bahkan masih belum terlalu familiar dengan keberadaan Dewan Kesenian Jawa Timur itu sendiri. Seolah-olah bagi masyarakat, Dewan Kesenian Jawa Timur hanyalah melulu kegiatan kesenian seperti tari-tari tradisional saja.

“Masyarakat hanya mengenal kita sebagai sebuah lembaga yang mengadakan kegiatan-kegiatan kesenian berupa tari-tarian, teater tradisional dan sebagainya,” kata Muzakky.

Beberapa pihak pendukung tersebut yang mungkin belum terpikirkan atau belum dikenal banyak oleh masyarakat adalah dalam Dewan Kesenian Jawa Timur memiliki Departemen Hukum dan HAM, Departemen Kerjasama dan Pemasaran, Departemen Penerbitan dan Publikasi, serta Departemen Penelitian dan Pengembangan.

“Tidak hanya acara-acara pentas kesenian saja, namun kami juga ada upaya perlindungan hukum dan HAM bagi pelaku seni, kami juga memiliki tim riset tersendiri terkait perkembangan seni di Jawa Timur,” terang Muzakky setelah dikonfirmasi team Redaksi.