Workshop Teater Tumbuh Bersama (Pra Jatim Art Forum)

Departemen Teater

Kamis 27 Mei 2021 di Hotel Mulia Sakinah, Pandaan-Pasuruan

Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) menggelar suatu workshop yang membahas bagaimana aktivisme seni di masa pandemi COVID-19.

Departemen teater DKJT telah melaksanakan suatu workshop bertajuk Tumbuh Bersama pada 27 Mei 2021.

Workshop tersebut diselenggarakan dalam rangka persiapan menuju Jatim Art Forum (JAF) yang melibatkan 11 kabupaten/kota se Jawa Timur.

Dalam kegiatan Workshop tersebut, ada 3 pemateri yang masing-masing mencoba untuk membaca bagaimana kondisi teater hari ini di masa pandemi COVID-19.

Sebagaimana yang telah tertuang dalam press release workshop tersebut, diskusi itu mengarah kepada perbandingan antara berjalannya komunitas seni kampus dengan komunitas yang independen.

Terkhusus di masa pandemi COVID-19 seperti yang sekarang ini sedang melanda dunia, ada beberapa perbedaan bagaimana aktivisme seni berlangsung antara komunitas terlembaga dengan komunitas independen.

Pasalnya, mereka berhadapan dengan lembaga pendidikan kampus, kode etik, protokol kesehatan, dan sebagainya.

“Keberadaan teater kampus yang berhadapan langsung dengan lembaga pendidikan kampus, aturan kode etik, protokol kesehatan, dan hubungan kampus dan negara disatu sisi. merupakan problematika tersendiri,” dalam press release workshop.

Berbeda dengan suatu komunitas yang independen tanpa keterikatan dengan lembaga atau kode etik tertentu yang dituntut untuk terus dijaga.

Pada komunitas independen, mereka tetap bisa aktif berpentas dan menganggap pandemi bukanlah halangan.

“Relatif lebih lentur bagi teater komunitas (independen), bahkan beberapa komunitas, seperti di Gresik dan Lamongan juga Tuban. mereka masih terus aktif berpentas. dan melakukan gerilya-gerilya seni. sehingga pandemi bukan sesuatu yang mengganggu,” lanjut tulisan tersebut.

Terdapat pula suatu perspektif dalam berjalannya workshop tersebut terkait melihat komunitas seni yang berasal dari daerah dengan mereka yang berasal dari kota.

Semacam tradisi tertentu akan lebih terjaga kepada komunitas yang berasal dari daerah dan hal itu membuat seolah-olah mereka terlihat lebih cuek dengan pandemi.

“Atau justru ada perbedaan yang cukup dalam, antara komunitas di daerah dan kota, daerah dengan segala sudut pandang ‘tradisi’nya relatif lebih tidak peduli dan cuek. sehingga sebagai komunitas mereka bisa berjalan dan terus berproses,” keterangan press release.