DARI VIRTUAL KE PERTUNJUKAN : LANSKAP SASTRA JATIM KITA KINI

Di bawah guyuran gerimis dan udara sejuk kota Batu, pergelaran Jatim Art Forum 2021 yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jawa Timur pada hari Kamis (11/11), terasa berbeda dengan ramainya kehadiran anak-anak muda di acara tersebut. Pada hari itu, Dewan Kesenian Jawa Timur, melalui Departemen Sastranya, menggelar dua acara, yakni Pelatihan Sastra Virtual dan Pertunjukan Sastra.

Menurut Indra Tjahyadi, Ketua Departemen Sastra Dewan Kesenian Jawa Timur, kegiatan Pelatihan Sastra Virtual itu diselenggarakan karena saat ini sastra virtual menjadi fenomena yang tidak dapat diabaikan. Indra Tjahyadi menyatakan, “Saat ini, banyak sastrawan muda Jawa Timur yang memanfaatkan platform digital sebagai medium ekspresi dan komunikasi karya. Oleh karena itu, perlu mendapatkan perhatian. Kita, di Dewan Kesenian Jawa Timur, tidak bisa membutakan sebelah mata dengan hanya memperhatikan sastra cetak yang konvensional. Kita juga harus memperhatikan keberadaan sastra virtual yang sekarang mewabah di kalangan muda sastrawan Jawa Timur, agar yang cetak dan virtual bisa tumbuh bersama. Ini cocok dengan tema JAF kita kali ini, Tumbuh Bersama.”

Deny Mizhar, penulis dan pemilik penerbitan asal Malang, dan Aris Rahman Putra, penggiat dan pelaku sastra virtual dari Jakarta, didatangkan sebagai pemateri pada Pelatihan Sastra Virtual. Di bawah panduan moderator, Ribut Wijoto, kritikus sastra dan pengamat sastra virtual, kegiatan yang banyak dihadiri anak-anak muda itu berlangsung demikian hangat karena diskusi-diskusi yeng terjadi.

Pertunjukan Sastra dilangsungkan pada malam harinya juga tidak kalah meriah. Dengan menghadirkan karya-karya puisi para pemenang Sayembara Manuskrip Buku Puisi 2021, seperti Jaran Goyang karya S. Yoga, Dongeng Watu yang Menunggu karya Syauqi Sumbawi, dan Hikayat Badai dan Kota Kendi karya Rizki Amir, yang telah dialihwahanakan ke dalam pertunjukan, menjadi Pertunjukan Sastra JAF kali ini sedikit berbeda. 

Menurut Indra Tjahyadi, “kali ini kami di Dewan Kesenian Jawa Timur, ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda tapi sebenarnya ada, dan diminati oleh masyarakat seni di Jawa Timur, yakni pertunjukan sastra. Pertunjukan sastra seringkali diabaikan, dan tidak dianggap sebagai bagian dari sastra. Padahal jiwa sastra, juga ada dalam pertunjukan sastra. Ini sebagaimana tema kita kali, Tumbuh Bersama, pertunjukan sastra kali ini ingin menghadirkan wacana bahwa sastra tidak hanya keberaksaraan saja, tetapi juga kelisanan. Harapan kami, dengan digelarnya acara ini, kelisanan dan keberaksaraan yang menjadi pondasi sastra Jawa Timur akan kembali tumbuh bersama membangun kesastraan di Jawa Timur.”